Daerah  

Lahir di Klinik UA Tubaba,dipandu lewat Hp, Ditarik Hingga Tali Pusar Putus

Tulang Bawang Barat .hudhudnews.co

– Proses persalinan Pasien hamil tua berinisial Dh (37) di Duga ditangani oleh oknum dokter dan bidan pada Klinik Bersalin Ibu dan Anak Ummi Athayya (UA) Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung, dan diduga dipandu oleh dr.TA selaku direktur, melalui sambungan telepon seluler.

Diceritakan Dh, bahwa persalinannya di Klinik UA, terkesan dipaksakan meski telah diketahui oleh pihak Klinik tersebut, kondisi bayi dalam keadaan sungsang.

“Waktu di Klinik Ummi Athayya ditangani oleh Ibunya dokter Tanti itu, panggilannya Oma, aku tidak ingat namanya. Karena dalam kondisi setengah sadar. Oma itu dipandu sama dokter Tanti melalui telepon. Karena dokter Tanti tidak ada di klinik. Sampai pada saat saya pulang pun dokter Tanti tidak ada.” kata Dh, menceritakan peristiwa yang dialaminya.

“Aturan kan kalau dia memang tidak bisa normal harusnya dioperasi begitu, maksud aku tidak usah dipaksakan, langsung dirujuk saja ke rumah sakit yang bisa operasi Caesar, jadikan bayi dan ibunya bisa selamat. Saat itu saya juga sempat diberi oksigen” kata D.

Perempuan berusia 37 tahun itu, menceritakan semua peristiwa yang dialaminya, dan menirukan percakapan proses persalinan yang dipandu melalui telepon seluler.

“Kata oma itu lewat telpon, ‘udah bisa lahiran, coba di uat lagi’, terus sampai empat uat itu, bayi udah lahir. Nah tinggal kepalanya lagi. Kepalanya itu diucek-ucek terus ditarik. Saking kuatnya narik, sampai pusarnya putus di dalam” kata Dh, menceritakan proses persalinannya.

“Hahh (ekspresi tengang) ya Allah, ini putus didalam, sampai ngomong kayak gitu, Saya terasa drop dengan kondisi bayi begitu. Bayinya langsung di bawa dokter, dan tidak memperlihatkan kondisi bayi dengan jelas. Malah hanya perawat yang menghampiri saya, dan setelah itu semu perawat yang dalam ruangan terdengar ngobrol dan kaget karena tali pusarnya sampai putus. Tidak lama aku dihampiri perawat bilang kalau bayinya akan dirujuk. Saya pasrah sebagai orang tua dengan keadaan saat itu dan istighfar” kata Dh

Tidak lama, lanjut Dh, dirinya ditemui pihak Klinik UA dan kemudian menyampaikan, kalau sudah sehat bisa segera pulang.

“Pas sore harinya aku disuruh pulang sama mamanya dr.Tanti, aku lupa namanya, tapi dipanggil oma gitu, saya bilang yasudah saya nanti pulang, setelah selesai urusan pembayaran aku pulang. Pas pulang aku dalam kondisi masih lemas.” kata Dh.

Ibu bayi malang itu sempat lihat kondisinya, saat digendong oleh tenaga medis klinik UA.

“Maksud aku itu coba dirawat dulu di klinik sebelum dirujuk. Kalau memang tidak ada perubahan sampai besok barulah dirujuk. Nah itu tiba-tiba langsung dirujuk oleh mereka. Aku pun bertanya-tanya ada apa kendalanya. Aku juga menyayangkan mereka malah bertanya-tanya kenapa tali pusar sampai putus. Aturannya mereka menyadari kesalahan mereka” kata Dh.

Lanjutnya, menceritakan kondisi kandungannya yang sering kontrol di Puskesmas Candra Mukti.

“Sebetulnya anak saya aktif didalam perut. Alhamdulillah tidak apa-apa. Saya kaget, pas lahiran kok anak saya begini kondisinya. waktu itu sudah pernah di kasih tahu, disuruh operasi Caesar. Tapi nanti nunggu ditanggal 18. Coba nanti dilihat posisi bayinya bisa berputar atau tidak. Letaknya bagus atau tidak. Nah karena ditanggal 18 itu kondisinya ada acara. Kita tidak kontrol lagi. Nunggu pas sudah dekat lahiran aja, biar tidak bolak-balik” ungkap Dh.

Dh juga mengatakan pasca persalinannya belum pernah berobat kontrol “Nanti hari Selasa mendatang saya disuruh kontrol lagi” pungkasnya.(san)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *