Proyek Normalisasi Parit Sekunder Diduga Jadi Ajang Korupsi  Oknum PUPR Yang Bekerjasama Dengan Mafia Minyak PT.PHP

oleh -30 Dilihat
oleh

Banyuasin- hudhudnews.co – Sumsel

kecamatan Air Salek adalah salah satu kecamatan terluar dari Kabupaten Banyuasin, dengan akses yang sulit dijangkau inilah faktor utama menjadikannya sebagai ladang koruptor untuk bermain , dari pantauan awak media diduga salah satunya pengerjaan proyek normalisasi parit sekunder di desa Saleh Agung, Saleh Mukti dan saleh makmur Kecamatan Air Salek dan sekitarnya,
Minggu (12/10/25).

Pasalnya dalam pengerjaan proyek ini dinilai lamban dikarenakan sering terjadi kerusakan beberapa alat Excavator Pindad dalam pengerjaan proyek tersebut karena menggunakan BBM oplosan , lebih mirisnya lagi sudah satu Minggu ini pekerjanya tidak beraktivitas.

Menurut Nara sumber yang Kami temui dilapangan mengatakan, ” sudah satu Minggu ini tidak ada aktivitas , alatnya lagi rusak mas, serta minyak solarnya jelek dan ditarik kembali katanya mau ditukar yang bagus, kalau pemborong proyek sepertinya orang PUPR sendiri , karena tidak jelas darimana tidak transparan sama sekali tidak ada plang pemberitahuan pekerjaan dan anggaran ,” ucapnya.

Dalam penelusuran investigasi beberapa media dan Lembaga Swadaya Masyarakat
Tim kembali mendatangi  lokasi proyek namun tidak ada pekerja dan alat dalam kondisi mati tidak beraktivitas , selanjutnya tim mengecek tempat penyuplai BBM  alat tersebut yang berlokasi di Desa Srikaton, dan ternyata benar Bahan bakar solar sudah tidak ditemukan lagi.

Menurut keterangan warga setempat bahwa BBM solar yang dipakai dalam proyek normalisasi parit sekunder di wilayah Kecamatan Air Salek, sudah diamankan dan akan ditukar yang baru BBM nya berwarna  kehitaman dan kotor, Kuat dugaan  ini adalah BBM Oplosan , sehingga sering menyebabkan kerusakan pada alat berat milik Pindad, sehingga  hal ini dinilai  sangat merugian  Negara, dan merugikan para petani akibat ulah oknum PUPR yang rakus .

Menurut informasi narasumber BBM  diangkut oleh mobil transfortir angkutan bermerk, PT.PHP dari Palembang namun saat tim menelusuri keberadaan PT. PHP dari goegle maps Sama sekali tidak ditemukan alamatnya.

Dalam hal ini masyarakat  resah dan khawatir kalau BBM dengan kualitas yang tidak bagus digunakan tentu akan berdampak buruk dengan alat, lingkungan dan akhirnya menghambat pekerjaan, jika dipaksa menggunakan BBM tersebut, mesin alat Excavator Pindad tersebut mengalami kerusakan,  sulit dinyalakan dan bahkan mogok saat beroperasi sehingga pekerjaan terhambat

“Kami berharap pemerintah daerah, aparat penegak hukum, Polri dan serta instansi terkait seperti Pertamina dan PUPR dapat segera turun tangan untuk menyelidiki dan membongkar temuan praktik mafia proyek ini, masyarakat mengancam apabila masalah ini tidak di indahkan , akan melakukan aksi demo dengan menggandeng LSM( lembaga swadaya Masyarakat).

Sementara itu tim PPK PUPR Inisial (Loa) saat dihubungi via Whatsaap hanya memberikan keterangan soal minyak saja kalo minyak itu punya pak ( K) namun tidak ada klarifikasi terkait pekerjaan yang diduga bermasalah ini , (  Arwin & Tim).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.