Musi Banyuasin – Hudhudnews.co – Sumsel
Puluhan wali murid SD Negeri 2 Air Balui (Filial) PT Wana Potensi Guna (WPG), Kecamatan Sanga Desa mengeluhkan terkait angkutan antar jemput siswa yang disediakan oleh pihak perusahaan. Pasalnya, kondisi kendaraan tersebut dinilai tidak layak karena hanya berupa mobil Pickup bak terbuka tanpa atap, dan seringkali dibawa dengan ugal-ugalan ketika mengangkut siswa.
Mirisnya, mobil pickup yang dikontrak oleh perusahaan dari pihak ketiga tersebut tidak disediakan secara gratis. Baik siswa maupun guru setiap bulan harus membayar uang sejumlah Rp 130 ribu untuk ongkos antar jemput mereka setiap hari.
Para orangtua siswa kemudian mengadakan rapat pada Kamis (6/2/2025) difasilitasi oleh pihak sekolah dengan tujuan menyampaikan keluhan mereka terkait keselamatan anak-anak saat antar jemput menggunakan kendaraan dari perusahaan.
“Sudah banyak anak-anak dan orangtua siswa mengeluhkan perilaku sopir mobil antar jemput yang ugal-ugalan, pernah anak kami mengaku hampir celaka karena mobil nyaris masuk parit. Selain itu kondisi mobil tanpa atap, membuat anak-anak kerap tidak masuk sekolah karena kondisi hujan dan tidak memungkinkan berangkat akibat kondisi mobil tanpa atap,” ujar Fira salahsatu orangtua siswa.
Bukan itu saja, jadwal antar jemput siswa yang tidak menentu, membuat siswa sering terlambat datang ke sekolah serta telat pulang ke rumah.
“Mobil kadang terlambat menjemput, sehingga anak kami telat ke sekolah. Bahkan kadang terlambat mengantar pulang, hingga anak-anak harus pulang jam 3 sore,” timpal orangtua siswa lainnya.
Menyikapi keadaan ini, para wali murid pun bersepakat untuk beralih ke mobil angkutan yang lebih layak dan disediakan oleh pihak sekolah, berupa minibus jenis ELF.
“Maka kami sepakat untuk pindah antar jemput dengan mobil dari sekolah saja, untuk apa kami bayar mahal ratusan ribu kalau mobil ugal-ugalan. Lebih baik mobil dari sekolah, yang lebih bagus, dan anak-anak kami tidak akan kehujanan atau kepanasan lagi,” sambung Fira.
Dalam kesempatan yang sama wali murid lainnya mempertanyakan mengapa angkutan antar jemput sekolah di PT WPG harus berbayar, padahal menurutnya fasilitas pendidikan termasuk untuk mobilitas siswa sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk menyediakan.
“Kenapa di perusahaan perkebunan lain mobil sekolahnya, bisa gratis. Tetapi disini harus bayar, tidak hanya siswa tetapi guru juga bayar. Padahal sudah kewajiban perusahaan memfasilitasi kepentingan pendidikan anak-anak dari karyawannya,” tukas wali murid lainnya.
Kepala SD Negeri 2 Air Balui, Nilin SPd MM saat dikonfirmasi membenarkan terkait banyaknya keluhan dari para orang tua siswa terkait mobil antar jemput sekolah.
“Keluhan ini sudah berlangsung lama, makanya saya sebagai Kepala Sekolah berinisiatif menyediakan mobil angkutan secara pribadi dengan tujuan agar keselamatan anak-anak terjamin. Serta anak-anak tidak terkendala cuaca lagi untuk berangkat ke sekolah,” ujarnya.
Mobil minibus jenis ELF tersebut dibeli dari uang pribadinya, sebab menurut Nilin pihak perusahaan terkesan tidak menanggapi keluhan wali murid.
“Sudah pernah kami laporkan kepada pihak perusahaan, tapi tidak ditanggapi. Justru pihak pemegang kontrak tetap beroperasi antar jemput siswa dengan mobil bak terbuka. Sehingga kami inisiatif menyediakan fasilitas mobil baru yang insyaallah lebih layak dan lebih aman. Dengan adanya mobil dari sekolah ini nantinya juga bisa digunakan untuk keperluan lain seperti ketika siswa ujian ke sekolah induk, dan mengikuti lomba keluar sekolah. Sebab selama ini kami selalu kesulitan untuk mencari mobil saat siswa mau ujian atau lomba, perusahaan belum pernah memfasilitasi,” ucapnya. ( Arwin)