Tubaba-hudhudnews-co
seni merupakan sebuah karya yang muncul dari ide serta gagasan yang tidak mungkin di miliki semua orang, seperti Tubaba Art Festival (TAF) ke 8 adalah salah satu bentuk keterbukaan masyarakat setempat terhadap budaya diluar Tubaba.
Seperti TAF Ke 8 yang menceritakan tentang beberapa budaya kesenian daerah itu sendiri maupun kesenian di luar kabupaten itu sendiri.
Salah satu seni yang di munculkan adalah Palestine Art Care atau kitchen yang menggambarkan tentang solidaritas atau bentuk kepedulian terhadap kekejaman Israil terhadap Palestina.
Seperti yang disampaikan Angga salah satu perajin seni lukis yang memiliki ide untuk menyatukan perpaduan dua ilustrasi gambar sehingga muncul sebuah filosofi yang menjadi dasar untuk kedaulatan negara Palestina.
Ilustrasi gajah di pakai karena kesenian festival ada di propinsi Lampung kemudian gajah juga mengartikan tentang simbol kekuatan, ketaatan, jiwa kerja keras, gotong royong, semangat tinggi, kesetiaan, kesabaran, dan pantang menyerah.
Sementara, unsur yang berikutnya di ambil dari buah semangka yang menggambarkan lambang kekuatan negara palestina karena sesuai dengan warna.masyarakat Palestina menggunakan gambar semangka sebagai simbol perlawanan terhadap Israel.
Meskipun, kegiatan Tubaba Art Festival tergolong baru di tubaba namun antusias masyarakat akan seni sangat mendukung kemajuan yang begitu luar biasa sehingga dapat bersaing di daerah lain hingga manca negara.
Kemudian terdapat suatu pertunjukan yang menghipnotis seluruh pengunjung di akhir festival,dengan menghadirkan seorang seniman musik yakni Panji Sakti x Sekolah Seni Tubaba.
Kehadiran seorang seniman musik Panji sakti x tersebut menimbulkan suasana yang begitu memukau hari para pengunjung dengan lantunan musik yang begitu religius sehingga membuat seluruh pengunjung seakan-akan terhanyut.
Sementara, Direktur TAF ke 8, Semi Ikra Anggara mengatakan, bahwa kegiatan tersebut bukan hanya sebatas hiburan, Namun, terdapat beberapa edukasi yang tersirat melalui karya seni yang di tampilkan.
Penulis: santoso