Tubaba – hudhudnews-co
Sekertaris Daerah, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Ir. Novriwan Jaya, meminta seluruh pihak benar-benar fokus dengan program intervensi stunting di Kabupaten Tubaba.
“Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (2019) menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting di Indonesia adalah 27,67%, yang turun menjadi 24,4% (Studi Status Gizi Indonesia, 2021),” katanya,(17/01/2024).
Namun, untuk angka tersebut masih di atas standar yang ditoleransi WHO, yaitu dibawah 20%. Oleh karena itu, percepatan penurunan stunting menjadi prioritas pembangunan yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Sementara, angka prevalensi stunting di Tubaba ditargetkan dapat diturunkan menjadi 14% di tahun 2024.
“Menurut SSGI 2022 prevalensi stunting Kabupaten Tubaba sebesar 16,4%, sementara untuk tahun 2023 data secara resmi belum dirilis. Namun diharapkan penurunan angka stunting di Provinsi Lampung dan Kabupaten Tubaba pada khususnya bisa mendapatkan hasil yang memuaskan,” jelasnya.
Menurutnya, pengentasan stunting dan gerakan program Keluarga Nenemo Mandiri Pangan saling berhubungan. Khusus untuk pengentasan stunting fokus intervensi dari dana desa yang sudah tersusun dari dana APB-Tiyuh. dan intervensi dari dana desa sebesar 10 juta per-tiyuh.
“Seluruh OPD diharapkan juga untuk berkolaborasi terkait pengentasan stunting, begitupun juga Baznas dan seluruh pihak terkait diharapkan fokus terhadap program stunting, karena ini adalah isu nasional dan ditargetkan secara nasional angka stunting maksimal 14%,” tuturnya.
Berdasarkan data Tubaba lebih baik dari Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Utara, Pesisir Barat terkait 8 aksi konvergensi stunting.
“Dalam Penilaian Kinerja Penurunan Stunting Provinsi Lampung tahun 2022 yang dilaksanakan pada bulan Mei 2023 lalu, Kabupaten Tubaba telah meraih prestasi di Tingkat Madya bersama 10 Kabupaten yang lain, dimana madya adalah prestasi tertinggi dalam pencapaian percepatan Penurunan Stunting. Dan meraih peringkat 1 dalam Inovasi terhadap Percepatan Penurunan Stunting,”imbuhnya.(Romi)