TNI Baku Tembak Dengan OPM/KKB di Papua Tengah, Tiga(3) Anggota OPM/KKB Tewas

oleh -172 Dilihat
oleh

Papua Tengah- Hudhudnews.co – Indonesia

Dalam menjalankan tugas Negara menjaga keamanan Prajurit TNI melaksanakan operasi penindakan di Kampung Tigilobak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Operasi ini dilakukan berdasarkan informasi masyarakat tentang keberadaan kelompok bersenjata di wilayah tersebut,kamis (31/7/2025).

Operasi ini juga merupakan tindak lanjut atas insiden gugurnya Prajurit TNI dalam Operasi di Wilayah Ugimba pada tahun 2019, yang mengakibatkan hilangnya satu pucuk senjata api jenis SS2 V4.

Dalam operasi tersebut, terjadi perlawanan bersenjata oleh gerombolan OPM/KKB. Prajurit TNI melakukan tindakan tegas yang mengakibatkan tewasnya tiga anggota OPM, yaitu Ado Wanimbo, Meni Wakerew alias Jumadon Wakerdan, dan satu orang lainnya yang masih dalam proses identifikasi.

Ado Wanimbo diketahui sebagai Danwil Ugimba Kodap VIII Kemabu OPM dan masuk dalam DPO Polres Mimika melalui surat DPO/36/IV/2017/Reskrim tertanggal 30 April 2018.

Dalam operasi ini turut diamankan,

1 pucuk senjata api jenis SS2 V4 dengan nomor senjata BF.CS 024739 beserta teleskop Trijicon SN: 923632 (milik anggota TNI yang gugur pada tahun 2019 di sektor Ugimba).
1 pucuk senapan angin.
3 buah magazen (2 magazen M16 dan 1 magazen SS).
64 butir munisi kaliber 5,56 mm.
4 unit handphone.
1 buah dompet.
2 power bank.
1 buah emas.
1 senter kepala.
Alat dan perlengkapan lainnya (kapak, parang, ketapel, korek api).
Dokumen pribadi/KTP dan uang tunai jutaan rupiah.
2 buah noken dan 1 buah tas selempang.

Untuk kejadian ini Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi menyatakan bahwa operasi ini merupakan bagian dari pelaksanaan Tugas Pokok TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang Perubahan atas UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI.

Seluruh tindakan prajurit TNI dalam operasi ini dilakukan secara profesional, terukur, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Keberhasilan ini membuktikan bahwa setiap tindakan prajurit TNI dalam menghadapi kelompok bersenjata dilaksanakan secara profesional, terukur, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Dalam operasi ini ditemukan senjata organik milik prajurit TNI yang gugur, menjadi satu bukti nyata kekejaman kelompok separatis OPM/KKB yang membunuh dan merampas senjata anggota TNI.

Di luar aspek penindakan, TNI tetap konsisten mengedepankan pendekatan teritorial yang humanis dan dialogis sebagai bagian dari upaya membangun stabilitas jangka panjang di Papua.

Komitmen TNI akan terus memperkuat perannya sebagai penjaga kedaulatan serta melindungi segenap masyarakat di tanah Papua melalui pendekatan humanis, dialogis, dan berlandaskan peraturan perundang-undangan.

TNI tetap menyambut dengan tangan terbuka apabila ada anggota OPM yang menyadari kekeliruannya dan ingin kembali ke pangkuan NKRI untuk bersama-sama membangun Papua demi masa depan masyarakat Papua yang lebih damai dan sejahtera. ( arwin B.9)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.