Di duga Manipulasi Laporan Realisasi DD Kepalo Tiyuh Candra Kencana Perkaya Diri

oleh -242 Dilihat
oleh

Tubaba-hudhudnews.com

Implementasi anggaran Dana Desa (DD) Tiyuh (Desa) Candra Kencana, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) Lampung, selama tiga Tahun berjalan sejak 2022-2023 hingga 2024 patut dipertanyakan.

Hal tersebut berdasar data yang dihimpun pada website resmi jaga desa, Tiyuh tempat melaporkan realisasi DD sejak Tahun 2022-2023-2024 diduga tidak sesuai dengan fakta realisasi di kalangan masyarakat.

Diketahui website jaga desa tersebut merupakan aplikasi Jaga desa memberikan solusi cepat dan mudah untuk masalah yang dihadapi kepala desa dan masyarakat desa. Ini adalah bentuk kolaborasi nyata antara Kementerian Desa dan Kejaksaan Agung upaya memberikan pelayanan yang lebih baik.

Berdasar laporan Tiyuh Candra Kencana dalam aplikasi Jaga Desa Tahun 2022 terbilang. Peningkatan Produksi Peternakan (Alat Produksi dan pengolahan peternakan, kandang, dan Lain -lain mencapai Rp.113.000.000, dan Pelatihan/Bimtek/Pengenalan Teknologi Tepat Guna untuk Pertanian/Peternakan sebesar Rp.72.145.000.

Tahun 2023 Tiyuh setempat juga melaporkan Realisasi untuk Peningkatan Produksi Peternakan (Alat Produksi dan pengolahan peternakan, kandang, dan lain -lain) mencapai Rp.72.560.000.

Hingga Tahun 2024, Tiyuh terkait juga melaporkan secara resmi dalam aplikasi Jaga Desa anggaran untuk Peningkatan Produksi Peternakan (Alat Produksi dan pengolahan peternakan, kandang, dan lain-lain) sebesar Rp.43.000.000, dan Peningkatan Produksi Tanaman Pangan (Alat Produksi dan pengolahan pertanian, penggilingan Padi/jagung, dan lain-lain) Rp.119.000.000.

Sementara, satu diantara aparatur Tiyuh setempat yang enggan namanya disebutkan mengatakan. Sepengetahuan dirinya pada Tahun 2024 pemerintah Tiyuh tidak ada pembelian untuk anggaran mesin penggilingan padi.

“Setahu saya untuk Tahun 2024 itu tidak ada pembelian mesin penggilingan padi, tapi mereka hanya beli mesin pencacah rumput makanan ternak itu harganya sekitar 7 atau 8 juta jumlahnya satu unit, tapi di tahun 2022 memang ada pembelian mesin penggilingan padi dan itu pakai uang pribadi dari orang tua kepala Tiyuh” Katanya saat di jumpai di kediamannya pada Jumat (9/5/2025) sekitar pukul 12 :25 Wib.

Hal senada dikatakan ST, selaku Ketua Badan Usaha Milik Tiyuh (BUMT) setempat menerangkan. Terkait anggaran dan bantuan BUMT Tiyuh Candra kencana, semenjak dirinya menjabat sebagai Ketua hanya satu kali diberikan bantuan dari Tiyuh. Yakni, pada Tahun 2023 berupa 6 ekor kambing indukan, selain itu tidak pernah.

Bahkan bantuan tersebut dia hanya menerima berupa kambing saja, tidak di beritahu berapa anggaran satuannya maupun secara global. Bahkan untuk dana angkut operasional membagikan ke enam suku itupun memakai uang pribadi nya.

“Terkait untuk kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) dari pihak Tiyuh tidak pernah ada, bahkan pembiayaan pengobatan kambing itu biaya saya sendiri. karena salah satu kambing yang kami kelola kakinya luka sampai mengeluarkan ulat, sehingga saya lakukan pengobatan menggunakan dana pribadi dengan biaya pengobatan sekitar Rp.50 ribu rupiah” Kata ST

Ironisnya lagi, Ketua Karang Taruna Tiyuh Candra Kencana HR, menjabarkan. Selama 4 Tahun berjalan pemerintah Tiyuh tidak pernah memberikan support anggaran untuk berbagai hal kegiatan yang diadakan oleh Karang Taruna.

“Yang jelas kita terang-terangan, kami dari karang taruna tidak pernah sama sekali menerima anggaran dari pemerintah Tiyuh. Ketika saya tanya, kata mereka anggaran karang taruna itu dialokasikan untuk kegiatan 17 Agustus, dan itu dikatakan oleh Tono selaku Sekretaris Tiyuh, saat saya tanya tidak pernah diberi tahu berarti kan kita ini hanya formalitas saja” Tegas HR.

Menanggapi itu Kepala Tiyuh setempat Zainal, membantah atas keterangan sejumlah aparat terkait implementasi anggaran DD yang diduga tidak sesuai realisasinya di masyarakat.

“Tahun 2022 tidak ada anggaran untuk pembelian mesin padi, ada juga di tahun 2024 kami beli mesin pencacah rumput makanan ternak 1 unit harganya 7 sampai 8 juta, kemudian untuk karang taruna sendiri selama ini mereka tidak pernah meminta ataupun Mengajukan proposal ke Tiyuh, makanya anggaranya kita pakai untuk kegiatan poli dan lain-lain” Imbuhnya (team)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.