Anggaran Ketahanan Pangan Di duga Mark up, Penjual Ternak Siap Di Periksa APH 

oleh -7104 Dilihat
oleh

Tubaba-hudhudnews.com

merujuk pada praktik menaikkan harga atau anggaran kegiatan dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau pihak lain. kepalo Tiyuh Pagar Buana, Kecamatan Way Kenanga, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Diduga Melakukan Mark Up Pada Realisasi Dana Desa (DD) Tahun 2022 Hingga 2024.

Berdasarkan penelusuran media terdapat beberapa realisasi anggaran pada program ketahanan pangan Dana desa(DD),Yang di realisasikan dengan tujuan menguntungkan Diri Pribadi.

Di ketahui, Pada tahun 2022 Tiyuh Pagar Buana merealisasikan anggaran sebesar Rp. 73.000.000 lebih yang di peruntukan untuk pembelian delapan ekor sapi dengan rincian harga satuan yang bervariasi Rp.6.000.000 hingga Rp.6.300.000 per ekor.

Kemudian, pada tahun 2023 pihak Tiyuh Pagar Buana kembali merealisasikan anggaran ketahan pangan sebesar Rp 136.000.000 lebih, dengan peruntukan Pembelian hewan ternak kambing sebanyak delapan puluh ekor dengan satuan harga yang bervariasi.

menurut keterangan (YT) penjual hewan ternak kambing saat di konfirmasi media di kediamannya membenarkan bahwa pihak Tiyuh telah melakukan pembelian hewan ternak kepada dirinya.

“Ya mas tahun 2023 mereka membeli kambing sebanyak 24 ekor dengan harga Rp.800.000, sisa nya itu AR semua,” Terangnya kepada media pada(07/05/2025).

(AR) saat di konfirmasi di kediamannya menyangkal bahwa pihaknya hanya mendapatkan sebagian dari jumlah keseluruhan hewan ternak yang di realisasikan pihak Tiyuh setempat.

“Kalau tahun 2024 kemarin semua memang kesaya dengan jumlah 110 ekor kambing, tapi kalau 2023 itu saya hanya dapat separo nya saja dari total 80 ekor, jadi yang di sampaikan YT itu tidak benar ,saya juga siap untuk di Periksa pihak berwajib,”cetusnya.

Sementara, SP selaku kepala Tiyuh setempat tidak ada di kantor saat hendak di konfirmasi.

“Maaf mas bapak kepala Tiyuh Serdang tidak ada di kantor, mungkin ada kegiatan,”ungkap salah satu aparatur Tiyuh.

Bahkan sekertaris Tiyuh saat di hubungi melalui sambungan telepon WhatsApp tidak memberikan respons.

Publik menunggu langkah-langkah Aparat Penegak Hukum(APH) untuk mendalami dugaan Mark up pada Tiyuh Pagar Buana serta menanti informasi kebenaran pihak-pihak terkait.(San)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.