Tubaba-hudhudnews.com
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) -01 Kecamatan Tulang Bawang Tengah (TBT) Kabupaten Tulang Bawang Barat, provinsi Lampung, diduga lakukan pungli dengan berkedok uang bangunan.
Berdasarkan informasi yang di himpun awak media dari beberapa keluhan sejumlah wali murid dan siswa yang enggan di sebutkan namanya mengatakan terdapat pungutan biaya pendidikan yang di lakukan pihak sekolah SMKN 01 dengan berdalih sebagai keperluan siswa-siswi.
“Waktu penerimaan peserta didik baru (PPDB)Tahun ajaran Baru pada bulan juni 2024 kemarin kami daftar ulang di pungut biaya dengan asalan pihak sekolah Untuk uang bangunan sekolah dengan nilai besarnya bervariasi dari Rp.1200.000 sampai dengan Rp.1400.000 Rupiah serta biaya SPP bulanan lalu di tambah lagi uang seragam sekolah Rp.600.000,”kata salah satu siswa saat di konfirmasi awak media pada selasa (15/04/2025).
Ironisnya, menurut keterangan siswa tersebut pihak sekolah tidak memberikan tanda terima kepada orang tua wali murid sebagai bukti penyelesaian administrasi pembayaran kepada pihak keuangan bendahara sekolah SMKN -01 Kecamatan Tulang Bawang tengah (TBT) kabupaten Tubaba.
“Saya pernah di suruh orang tua saya menanyakan kwitansi bukti bahwa saya sudah melakukan pembayaran uang bangunan dan seragam itu tapi pihak sekolah nya malah marah. kami juga kalau misalnya uang bangunan itu tidak selesai maka nantinya ijazah kami di ancam akan di tahan oleh pihak sekolah dan diluar uang bangunan kami setiap Kelas kalau terdapat kegiatan sekolah di mintai uang iuran sama wali kelasnya,”Beber nya wali murid.
Bahkan, saat di temui di kediamannya salah satu orang tua wali murid sangat menyayangkan tindakan pihak sekolah SMKN 1 tersebut yang tidak memberikan bukti pembayaran kwitansi mereka juga menyayangkan peraturan pihak sekolah yang masih membebankan biaya pendidikan kepada wali murid.
” Kami ini kerja Serabutan meskipun biaya nya besar hingga jutaan mau gimana lagi namanya untuk keperluan anak tapi semestinya pihak sekolah juga harus bisa melihat keadaan orang tua siswa-siswinya mampu atau tidak ,kami berharap persoalan ini dapat menjadi perhatian kepada Dinas pendidikan provinsi lampung dan presiden Republik Indonesia pak prabowo subianto,”cetus seorang wali murid.
Sementara saat di temui awak media ini di ruang kerjanya terkait keluhan wali murid tersebut sayangnya Sungkowo titis Widi Handoko kepala sekolah yang di maksud sedang tidak berada di tempat.
“Bapak tadi pagi ada di ruang kantor sekolah tapi sekarang kayaknya sudah tidak ada lagi mungkin lagi ada keperluan lain”pungkasnya salah seorang guru pengajar.(San).