Daerah  

Musyawarah Soal Kandang Ayam, Warga Kota Alam Sepakat Minta Kandang Ditutup!

Hud hud news.co AJOI

LAMPUNG UTARA – Akhirnya warga Tanjung Alam Permai RT 014 RW 005 Kelurahan Kota Alam Kecamatan Kotabumi Selatan kabupaten setempat ambil langkah tegas.
Melalui musyawarah mufakat, seluruh warga sepakat untuk meminta Pemerintah Daerah segera menutup sekaligus memberikan sanksi tegas pada pengelola pembesaran kandang ayam broiler yang telah membuat resah ditengah-tengah masyarakat lingkungan sekitar.

“Kami sepakat dan selanjutnya menuntut pemerintah daerah (Pemkab) Lampung Utara agar segera menutup dan mencabut izin operasional kandang ayam broiler yang ada di dekat permukiman kami disini,” kata salah satu warga Tanjung Alam Permai, Fajar Nofitra, Minggu, 20 Oktober 2024 sesuai rapat.

Sebab, kata dia, keberadaan kandang ayam milik oknum inisial ES telah berulang kali menimbulkan konflik atas keteledoran yang diduga disengaja hingga menyebabkan pedukuhan warga Kavling Tanjung Alam Permai diserang serangga lalat setiap kali panen selesai.
“Kejadian ini bukan sekali ini saja terjadi, sudah berulang kali, dan kami sudah capek mau menegur. Terakhir kali diberikan ultimatum saat warga demo, sempat kami maklumi, tapi hari ini sudah tidak bisa lagi diberikan toleransi,

Harus tutup agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tegas dia.
Sementara itu, Ketua RT 014, Santori membenarkan mengenai keluhan warganya mengenai serangan serangga lalat di tiap-tiap rumah warga. Puncaknya, malam ini, warga menggelar musyawarah lingkungan dan didapatkan kesepakatan bersama yang isinya meminta Pemkab melalui Kelurahan Kota Alam dan dinas terkait untuk menindaklanjuti tuntutan warga.

“Benar, kami di lingkungan RT 014 RW 005 Kelurahan Kota Alam malam ini melakukan musyawarah, hasilnya warga sepakat meminta kandang ayam ditutup, tidak ada lagi toleransi dan negosiasi,” jelas Santori.
Pihaknya berharap, pemerintah segera mengambil sikap tegas guna meminimalisir dan mencegah hal-hal negatif maupun tindakan anarkis oleh massa.

“Agar kiranya Pemkab Lampung Utara melalui instansi terkait segera mengambil sikap. Kami menginginkan kenyamanan, tidak ada keresahan di tengah masyarakat, guna menciptakan suasana Kamtibmas di kelurahan Kota Alam,” ujar Santori menandaskan.
Sebelumnya diberitakan, Oknum pengusaha pembesaran ayam broiler yang berada di Kelurahan Kota Alam kembali berulah. Seperti tak menggubris ultimatum warga untuk segera menutup usahanya, kini diketahui kandang yang sempat di demo warga itu kedapatan kembali beroperasional.

Pasca panen oleh pihak kandang, warga RT 014 Lingkungan 005 Kelurahan Kota Alam mengeluh banyaknya lalat yang menyerang rumahnya.
Kebanyakan warga disana kaget setelah mengetahui kandang ayam kembali beroperasional. Usut punya usut, belakangan diketahui sejumlah orang mengatasnamakan warga sekitar memberikan persetujuan atas keberadaan kandang.

Persetujuan tidak berkeberatan itu terbit tanpa diadakan musyawarah mufakat antar warga setempat. Setidaknya ada 25 orang warga yang membubuhi tanda tangan dengan beberapa perjanjian yang salah satu poin perjanjiannya, pihak kandang bersedia menjaga kebersihan dan kenyamanan warga tanpa adanya lagi hama lalat dan bau tak sedap di pedukuhan setempat.

Badrian (44), warga Kavling Tanjung Alam Permai RT 014 merasa heran dan mengeluhkan keberadaan kandang ayam milik oknum inisial ES yang masih saja berani membuka usahanya meski sempat di demo oleh warga untuk menutup kandang ayam karena telah menimbulkan keresahan ditengah masyarakat lingkungan setempat.

“Kok bisa kandang itu buka lagi, sedangkan jelas warga demo dan menolak keberadaan kandang ayam itu. Kami disini merasa resah dan terganggu, karena menimbulkan penyakit dan berdampak negatif untuk kesehatan warga. Lalatnya banyak banget, ngeri melihatnya bang,” kata Badrian, dikediamannya, Minggu, 20 Oktober 2024.

“Kami disini enggak tahu kalau kandang ayam punya pak ES itu buka lagi, itu sumber penyakit yang mengundang lalat, makan dirumah ini sudah enggak nyaman lagi, rebutan dengan lalat, apa lagi pas mau tidur, pokoknya kami terganggu oleh lalat ini bang,” timpal dia lagi.
Hal senada dikatakan Vina (30) warga RT 006 LK 005 Kota Alam, dirinya mengeluhkan banyak lalat beberapa hari terakhir dirumahnya. Setelah ditelusuri, dirinya baru mengetahui jika sumber lalat tersebut disebabkan oleh pihak kandang ayam (milik ES) yang ada diseberang sungai Way Melan tengah memanen ayam potong (broiler) dan sedang melakukan pembersihan kandang.

“Banyak sekali dirumah ini lalatnya. Pas dicari tahu sama suami saya, rupanya kandang ayam yang di seberang kali (sungai) belakang itu habis panen, suami saya lihat kandangnya lagi ngeluarin peralatan dan tahi (kotoran) ayam lagi di karungi,” keluhnya.
Dirinya berharap, pemerintah setempat segera menindaklanjuti dan mengambil langkah tegas agar kandang ayam dimaksud dapat segera ditutup tidak boleh lagi beroperasional karena sudah sangat meresahkan warga.

“Coba Pak Lurah atau Dinas terkait untuk mengecek kelapangan, kami ini sebagai warga sudah resah, sudah enggak nyaman lagi, mau makan saja harus berebut dengan lalat. Apalagi kalau ada tamu, dikira kami ini jorok. Jadi lebih baik ditutup saja bang kandang ayam itu,” tutur Vina.
Pun demikian, dengan salah satu warga Perumahan Matrix Center, Azi Andaru (33) ikut mengeluhkan banyaknya hama lalat yang tiba-tiba menyerang rumahnya. Sejak lima hari terakhir, huniannya yang berada di komplek perumahan matrix center Kota Alam dipenuhi lalat. Dirinya juga baru mengetahui setelah warga geger mengatakan ada kandang ayam yang sedang panen.

“Sudah terganggu betul kami warga perumahan ini, banyak banget lalatnya. Tuh lihat sendiri lalat nempel di jebakan lem yang saya buat. Tutup saja kandang ayam itu, bukan membawa kebaikan, malah meresahkan,” ujar Azi.
Terpisah, Lurah Kota Alam, Heri Suherman mengatakan akan mengambil langkah tegas. Sebab, kata dia, pada perjanjian antara warga dan pihak kandang sudah sangat jelas. Bila pihak kandang tidak bisa memenuhi janjinya, maka warga tidak akan mentolerir atas sikap pemilik kandang.

“Sudah perjanjian kalau masih banyak lalat sekali ini masyarakat tidak lagi bisa mentolerir persoalan ini. Kami akan mengambil langkah tegas, apa yang menjadi keinginan warga akan kami fasilitasi dan tindak lanjuti,” jelas Lurah.:Wandefri Tim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *