Tulang Bawang Barat-hudhudnews-co
Sejumlah warga Pekerja Pelipatan surat suara Pemilu,di gudang logistik Tiyuh Candra Mukti, Kecamatan Tulang Bang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung, Mengeluhkan soal pembayaran upah yang Tak kunjung Di terima serta potongan upah dari pihak oknum.
Berdasarkan informasi yang di himpun media di lapangan, terdapat beberapa kejanggalan dalam proses pembayaran upah yang di beritakan pihak komisi pemilihan umum(KPU) pada tahun 2024.
Di katakan, Narasumber yang enggan di sebutkan namanya menjelaskan, bahwa sampai saat ini mereka belum mendapatkan upah dari pihak Komisi pemilihan umum(KPU)selama bekerja melipat surat suara.
“Ya mas memang aku ikut kerja melipat surat suara di gudang logistik KPU,tapi sampai saat ini belum di bayarkan sedangkan kerjanya sudah selesai lama,mereka cuma janji-janji saja, dan untuk besaran upah nya kami tidak di berikan penjelasan secara rinci,”katanya saat di jumpai di kediamannya, (21/01/2024).
Kemudian, menurut sumber lainya juga ikut membenarkan, upah pelipatan surat suara hingga dengan saat ini belum di berikan oleh pihak KPU setempat.
“Untuk upah kami bang ,hingga dengan hari ini belum di berikan oleh mereka dengan alasan bendaharanya lagi sakit,itu mereka janji-janji terus mau di kasih tapi nyata cuma janji saja bang, padahal kan sudah selesai kerjanya,” keluhnya.
Ia juga menambahkan ,untuk besaran upah sendiri belum jelas berapa yang akan di berikan dan di terima nantinya.
“Kalau kemarin bang kami itu ada yang membawa untuk ikut bekerja, tapi kan dia juga tidak menjelaskan berapa upahnya,tapi saya dengar dari informasi itu di hitung perdus untuk upahnya,” harapnya.
Bahkan ironisnya lagi, sejumlah pekerja Selain belum menerima upah ,juga mendapatkan potongan yang di minta oleh oknum.
“Kami juga ada potongan mas sebesar lima persen(5%)dari orang yang bertugas membagikan surat suara ke kami pekerja , alasan nya untuk uang bensin mereka,”keluhnya
Sementara, Penjelasannya salah satu warga yang berinisial (M), menerangkan,bahwa dirinya hanya sebatas memberikan informasi soal lapangan pekerjaan pelipatan surat suara.
“Benar mas aku yang bawa pekerja dengan jumlah 27 orang,tapi kalau untuk upah nya saya juga tidak tahu berapa yang akan di berikan karena saya melalui orang dalam KPU itu sendiri,” terangnya
Bahkan, ia juga menyayangkan pihak KPU yang belum memberikan upah pekerja pelipat suara suara sampai dengan saat ini.
“Ya mas,memang infonya belum di bayarkan upah mereka,kan aku yang tidak enak dengan warga,saya sudah berupaya untuk menghubungi pihak KPU ,namun alasan mereka bendahara nya sedang sakit dan dana sudah Redy tinggal proses saja itu kata mereka ke saya,” jelasnya.
Sampai berita ini di terbitkan pihak komisi pemilihan umum belum di mintai keterangan.(San).