Daerah  

Kepala dan Bendaha SDN 3 Tanjung Raja Diduga Korupsi Dana BOS Puluhan Juta Rupiah

Hudhudnews.co AJOI Lampung Utara — Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Tanjung Raja, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Lampung Utara bejumlah 259 orang murid, yang dipimpin oleh Kepala Sekolah Darul Hadi diduga dalam pelaksanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2022 ada dugaan korupsi oleh Kepala Sekolah dan Bendahara Sekolah.

“Dari pantauan awak media diketahui biaya pengelolaan perpustakaan di SD Negeri 3 Tanjung Raja dicairkan tiga tahap.

Tahap awal pada tanggal 22 Maret 2022. Pengelolaan perpustakaan, Rp.24.570.000,-
Tahap kedua pada tanggal 21 Juni 2022, Pengelolaan perpustakaan Rp.26.250.000,-
tahap ketiga pada tanggal 11 Oktober ktober 2022, Pengelolaan perpustakaan Rp.3.000.000,-

Sedangkan Pemeliharaan sarana prasarana sekolah.
Tahap awal pada tanggal.22- maret- 2022, Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah Rp.1.500.000,-
Tahap kedua pada tanggal 21 Juni 2022, Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah Rp.6.055.000,-
Tahap ketiga pada tanggal 11 Oktober 2022 Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah Rp.14.090.000,-

Begitu pula dengan Penyediaan alat multi media pembelajaran.
Tahap awal pada tanggal 22 Maret 2022 Penyediaan alat multi media pembelajaran Rp.14.000.000,-
Tahap kedua pada tanggal 21 Juni 2022, Penyediaan alat multi media pembelajaran Rp.8.385.000,-
Tahap ketiga pada tanggal 11 Oktober 2022 Penyediaan alat multi media pembelajaran Rp.1.650.000,-. berdasarkan data pengunaan dana bos.

Berdasarkan keterangan dari sumber di lapangan bahwa dalam pelaksanaan realisasi pengelolaan perpustakaan tidak ada pelaksanaan, pemeliharaan gedung sekolah tidak ada pengecatan gedung sekolah, pergantian kaca yang pecah, pergantian kusen pintu, perbaikan pelapon jebol dan tembok yang rusak, serta penyediaan alat multi media belanja tidak sesuai dengan dana yang tersedia.

Adapun kerugian keuangan Negara di SD Negeri 3 Tanjung Raja di tahun 2022 ditafsir mencapai. 71.910.000,- . Tentunya dugaan itu didukung dengan tidak terlalu terlihatnya pemeliharaan dan prasarana sekolah, dengan jumlah puluhan juta itu, mengingat tidak ada yang perubahan yang segnifikan, sehingga dapat disimpulkan masih dalam kondisi yang lama.

Ditempat yang sama, Kepala Sekolah menjelaskan Pengelolaan perpustakaan memang tidak ada pembelian buku sedangkan Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah hanya pergantian daun pintu dan ganti kunci pintu, tambah nya untuk pembelian Penyediaan alat multi media pembelajaran berupa laptop dan proyektor, itupun di belanjakan oleh bendahara sekolah”. Jelas nya

Adanya temuan ini dapat disimpulkan bahwa terjadi dugaan Mark Up dan fiktif diharapkan kepada dinas terkait dapat menindak lanjut tentang perbuatan yang diduga merugikan keuangan negara.

( Team KT )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *