Pelindo Undang IWO Lampung: Bangun Sinergi Hadapi Disrupsi Media dan Perkuat Profesionalisme Jurnalis

oleh -20 Dilihat
oleh

HUD HUD NEWS

BANDARLAMPUNG— Dalam semangat keterbukaan informasi dan penguatan komunikasi publik, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 2 Panjang secara khusus mengundang Ikatan Wartawan Online (IWO) Provinsi Lampung dalam sebuah forum diskusi strategis yang berlangsung hangat di Begadang Resto & Convention Hall, Telukbetung Utara, Kamis, 8 Mei 2025.

Pertemuan ini mencerminkan inisiatif Pelindo dalam menjalin hubungan yang sehat dan produktif dengan media lokal, terutama di tengah tantangan disrupsi digital yang terus mengubah wajah jurnalisme.

Undangan ini disampaikan langsung oleh tim Humas Pelindo, dipimpin Mailendra Amurwabumi, Jr. Manager Komersial & Humas, sebagai bagian dari upaya perusahaan membuka ruang dialog konstruktif dengan komunitas jurnalis.

Pelindo memandang penting menjalin komunikasi dua arah dengan media yang memiliki kedekatan langsung dengan publik dan daerah operasi pelabuhan.

Dalam kesempatan itu, Ketua IWO Lampung, Aprohan Saputra, M.Pd, yang juga alumni pascasarjana Universitas Lampung dan mantan penggerak pers mahasiswa, hadir bersama jajaran kepengurusan, menjawab langsung undangan tersebut sebagai bentuk penghargaan terhadap inisiatif Pelindo.

“Kami sangat mengapresiasi undangan ini. Tidak banyak perusahaan besar yang membuka ruang seperti ini secara langsung dengan organisasi jurnalis. Ini menunjukkan bahwa Pelindo tidak hanya fokus pada pembangunan fisik pelabuhan, tetapi juga sadar pentingnya membangun ekosistem informasi yang sehat dan kredibel,” ujar Aprohan.

Pelindo dan IWO kemudian mendiskusikan potensi kolaborasi konkret, mulai dari produksi konten edukatif berbasis podcast hingga dukungan terhadap pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan pelatihan jurnalistik sebagai bagian dari agenda peningkatan kapasitas jurnalis.

Mailendra menekankan bahwa undangan kepada IWO merupakan bagian dari komitmen Pelindo untuk merangkul media lokal dalam mendukung keterbukaan informasi dan membangun pemahaman publik tentang aktivitas pelabuhan sebagai objek vital nasional.

“Kami ingin sinergi ini tidak sekadar formalitas. Dengan mengundang langsung IWO, kami ingin menunjukkan bahwa media adalah mitra penting dalam menyampaikan informasi yang berimbang dan mencerdaskan masyarakat,” ujar Mailendra.

Di bawah kepemimpinan Aprohan, yang sejak masa kuliah aktif mengadvokasi jurnalisme kampus dan kini memimpin transformasi media online di Lampung, IWO terus mendorong anggotanya untuk tidak hanya cepat dalam pemberitaan, tetapi juga akurat, beretika, dan berkompetensi.

Disrupsi media digital telah menciptakan tantangan besar: banjir informasi tanpa filter, tekanan ekonomi terhadap wartawan, dan rendahnya standar kompetensi. Menurut data Dewan Pers tahun 2024, dari lebih dari 40.000 wartawan yang tercatat aktif, hanya sekitar 11.000 yang telah mengikuti dan lulus Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Ini berarti lebih dari 70% jurnalis di Indonesia belum tersertifikasi secara profesional.

“Itulah sebabnya dukungan mitra strategis seperti Pelindo terhadap program UKW sangat berarti. Bukan hanya soal nilai kerja sama, tapi soal investasi jangka panjang terhadap kualitas demokrasi dan keterbukaan informasi,” lanjut Aprohan.

Undangan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara sektor industri dan media tidak harus selalu bersifat transaksional. Ketika perusahaan membuka ruang dialog dan media menjawabnya dengan semangat integritas, yang lahir bukan sekadar berita, melainkan kerja bersama membangun literasi publik.

Pertemuan ini pun ditutup dengan semangat optimisme dan kesepahaman bahwa jurnalisme yang kuat akan mendukung pembangunan yang transparan, dan perusahaan yang inklusif akan menjadi lebih dipercaya publik.(Df*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.