Ketua Komisi lll DPRD Minta Proyek Tambal Sulam DPUPR Tubaba Dibongkar 

oleh -141 Dilihat
oleh

TULANGBAWANG BARAT.hudhudnews.co-Ketua Komisi lll DPRD Tubaba, Paisol,SH.meminta pekerjaan proyek tambal sulam ruas simpang Pulung Kencana, Kecamatan Tulangbawang Tengah (TBT), sampai Simpang Marga, Kecamatan Tulangbawang Udik (TBU), Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) dibongkar ulang.

Hal tersebut disampaikannya saat meninjau proyek tambal tersebut.

” Kalau benar itu masih ada air dan kualitas tambal sulamnya tidak kuat. Harus dicongkel dan diperbaiki lagi,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (22/12/2022).

Lanjutnya, hal tersebut sangat memalukan, karena Dinas PUPR semestinya memberikan contoh yang baik mengenai kegiatan konstruksi kepada rekanan atau pihak ketiga.

” Ini sangat tidak dibenarkan. Pekerjaan swakelola ini semestinya mengutamakan mutu dan kualitas pekerjaan. Bagaimana para pemborong bisa bekerja dengan baik, kalau pekerjaan Dinas PUPR saja amburadul. Tambal sulam jalan ini tidak rata. Seharusnya digilas pakai wales yang berat, karena ini jalan hotmix. Kalau pun sudah digilas kenapa hasilnya jadi seperti ini,” kata Paisol.

Diketahui sebelumnya, salah satu pekerja lapangan tambal sulam jalan, Sutarno mengakui bahwa dalam pengerjaan proyek tersebut saat penghamparan aspal, posisi jalan dalam kondisi basah atau berair.

Ia menyebut pekerjaan tersebut sengaja tetap dilakukan karena memburu waktu. Agar pihak Dinas PUPR Tubaba tak merugi.

” Ya kuat aja sih mas. Sekarang kan musim hujan, kalau tidak diteruskan, terbengkalai semuanya. Aspalnya beku. Rugi jutaan rupiah pemerintah kalau tidak diteruskan sekarang,” kata dia.

Namun, saat ditanya mengenai kualitas proyek bakal bertahan lama atau tidak, Sutarno menyebut dirinya tidak bisa memastikan kualitas tambalan aspal tersebut. Menurutnya ia hanya menjalankan perintah sesuai arahan dari atasan.

Sementara itu, salah satu masyarakat Tiyuh Pulung Kencana, Amrin menuding pengerjaan tambal sulam tersebut asal-asalan.

Menurutnya, pengerjaan proyek itu dilakukan saat jalan dalam kondisi basah atau tergenang air. Ia menghawatirkan kualitas jalan tersebut tidak akan bertahan lama.

” Penghamparan aspal itu mesti dalam suhu minimal 100 derajat Celcius. Sementara kenyataannya saat ini hari sedang mendung. Genangan air bekas curahan hujan masih ada dijalan. Saya mewakili masyarakat Tiyuh Pulung Kencana meminta agar proyek tersebut dikerjakan dengan mengutamakan kualitas,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan diseputaran lokasi pengerjaan proyek, Rabu (21/12/2022).

Ia menyebut, pengerjaan proyek tambal sulam tersebut dapat dilakukan dengan syarat tidak ada lagi air yang menggenangi aspal.

Selain itu, Amrin menyoal pekerjaan proyek tersebut tidak memasang papan plang informasi.

” Menurut pantauan kami, dari ujung simpang Pasar Pulung Kencana sampai Simpang Marga Kencana tidak ada plang informasi,” ucapnya.

Terpisah, Fungsional Bidang Bina Marga, Dinas PUPR Tubaba, Wisnu menjelaskan, pekerjaan tambal sulam itu merupakan pekerjaan swakelola Dinas PUPR.

Namun, Wisnu juga belum bisa merinci terkait informasi pekerjaan tambal sulam tersebut. Seperti plang yang berisi tentang jenis pekerjaan, nilai pekerjaan dan penanggungjawab serta waktu pelaksanaan.” Nanti saya tanya dulu ya,” singkatnya. (san)