Negeri Utara Butuh Pemimpin Berani Action Dan Bukan Macan Ompong.

Photo ilustrasi
Pojok opini Trotoar.

Hudhudnews.co, LAMPUNG UTARA-
Kabupaten Lampung utara kondisinya saat ini kian hari kian memprihatinkan, dan Kondisinya bak Balita kurang gizi yang terserang wabah busung lapar. Semua terjadi dan dialami berawal pasca Operasi tangkap tangan (Ott) yang dilakukan Lembaga anti rasuah terhadap Mantan Bupati Agung ilmu Mangkunegara yang merupakan Aktor utama dalam skandal Kasus Korupsi yang telah membuat Kabupaten Lampung utara terpuruk Miskin.

Ternyata Tak sampai di situ saja, pasca skandal Kasus Korupsi yang menjeratnya, Agung Ilmu Mangkunegara pun, ternyata ikut menyeret beberapa pejabat Dinas yang merupakan Antek-anteknya dalam menguras Pundi-pundi kekayaan Lampung utara dengan intrik dan tipu muslihatnya, yang tega menumbalkan para Dayang-dayang setianya.

Namun mirisnya, cerita ini terus berlanjut dalam Beberapa Episode tayangan, meski dalam Lakon serta Aktor yang berbeda, namun kesemuanya tetap berawal dari Cerita Dynasti Tumbangnya Tahta Agung Ilmu Mangjunegara.

Tak ubahnya seperti Cerita dongeng di Negeri utara, yang Rajanya seperti Komandan tanpa Tongkat Komando dan sering Sakitan kalau lagi pusing atau Parno (Paranoid) dalam menjalankan tugas kenegaraanya.

Negeri utara kian hari kian kerap terjadi kegaduhan, hampir pada setiap Sub bidang yang menguasai Hajat hidup warga serta pembangunan, kerap terjadi penyelewengan dan perampokan, akibat dari Panglima dan para Hulu balang yang di tugaskan adalah titipan, dan Hampir dapat dipastikan, semuanya ada kedekatan dan kepentingan dengan sang Raja, meskipun tak menguasai dan memiliki Kemampuan di bidangnya.

Namun lucunya, sang Raja yang konon kabarnya sering sakitan, kalau dirinya lagi stress, pernah mengeluarkan pernyataan tegasnya dihadapan para warganya, pada sebuah acara Ulang Tahun sebuah Lembaga dengan Warning,” Untuk Panglima tingkat 2 dan tingkat 3 yang susah ditemui oleh warga masyarakat alias sering nyumput (Sembunyi) kalau ditemui serta penakut, diharapkan untuk segera mengundurkan diri dari jabatan Panglima tingkat 2 dan 3. dkarnakan masih banyak Panglima yang mampu serta berani dan layak untuk mendapatkan jabatan itu,” peringatan Tegasnya.

Tetapi Fakta lapangan yang ada dan terjadi di sebuah Bidang, Perintah dan Keputusan dari sang Raja, telah di abaikan dan tak di patuhi bahkan terkesan tak di anggap, sangat miris dan menyedihkan,” Ini Negeri utara Bung, Butuh Pemimpin yang serba cakap layak bijak dan mumpuni serta memahami dan menguasai segalanya dan siap Aksi,” Bukan seperti Macan ompong.

: Heri yanto / Df

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *